Perjalanan Atma yang Diharapkan di Alam Kematian

  Perjalanan Atma yang Diharapkan di Alam Kematian, Sebagian besar manusia menyangka bahwa hal-hal luar seperti harta kekayaan, handphone, pakaian, mobil, keterkenalan, jabatan, harga diri, nama baik, dsb-nya, merupakan segala-galanya dalam keberadaan kita sebagai manusia. Akan tetapi apalah arti semuanya itu ketika kematian datang menjemput tubuh ini. Para Guru suci, para Danghyang dan para sadhaka yang wikan mengetahui, bahwa yang akan membuat Atma bisa selamat dalam menempuh perjalanan di alam kematian bukanlah hal-hal luar, melainkan apa yang ada di dalam diri kita.

      Mempersiapkan perjalanan kematian yang terang dan indah, berarti mengisi hidup ini dengan membiasakan diri tekun melaksanakan ajaran dharma dan melaksanakan sadhana. Secara umum setidaknya ada 4 cara-cara perjalanan Atma yang baik dan diharapkan saat meninggalkan badan fisik, yaitu :

1. Menyambut Kematian dengan Keheningan (Kesadaran Atma)

Kemungkinan ini berlandaskan pada sadhana yang kita lakukan semasa kehidupan. Jika semasa kehidupan kita telah dengan tekun selama bertahun-tahun melatih kesadaran diri dengan melaksanakan meditasi (Dhyana yoga), tidak melakukan pelanggaran dharma yang berat, tidak melakukan kejahatan, serta banyak melakukan kebaikan-kebaikan, sehingga kita berhasil meredakan cengkeraman Sad Ripu (enam kegelapan pikiran) dan meredakan cengkeraman ahamkara (ego, ke-aku-an) dari kesadaran.

2. Menyambut Kematian dengan Tenang dan Damai (Manah Shanti)

Sama seperti uraian nomer satu ,Landasan pencapaian sadhana yang kita lakukan semasa kehidupan tersebut (energi kebiasaan), akan membuat kita bisa menyambut saat-saat menjelang kematian dan menghadapi perjalanan di alam kematian dengan tenang dan damai (Manah Shanti). Pikiran yang istirahat. Hal inilah yang membuat perjalanan Atma di alam kematian dapat mencapai alam-alam suci para Dewa tingkat dimensi tinggi.

3. Menghadapi Kematian dengan Persiapan Sadhana Mantra Yoga

Jika semasa kehidupan kita jarang melakukan kejahatan, banyak melakukan kebaikan-kebaikan, jarang tercengkeram emosi-emosi gelap (iri hati, marah, benci, dendam) serta dengan rasa bhakti dan ketekunan kita melakukan penjapaan mantra Ista Dewata, yang secara khusus dan universal adalah penjapaan mantra Dewa Shiwa (“Om Namah Shivaya”). Di alam kematian, Dewa Shiwa adalah Ista Dewata yang menjadi pelindung dan penolong universal bagi semua mahluk. Ini bukan pengetahuan yang sekedar bersumber dari buku-buku suci, melainkan juga diketahui dari penembusan spiritual ke alam rahasia oleh para Satguru dan para sadhaka yang wikan. Artinya hal ini telah terbukti kebenarannya dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Menghadapi Kematian dengan Akumulasi Karma Baik yang Berlimpah

Kemungkinan ini berlandaskan pada sadhana yang kita lakukan semasa kehidupan. Jika semasa kehidupan kita jarang menyakiti, jarang melakukan kejahatan, jarang tercengkeram emosi-emosi gelap, serta memiliki akumulasi karma baik yang sangat berlimpah. Hal inilah yang akan membuat perjalanan Atma di alam kematian dapat mencapai alam-alam suci dimensi Swarga Loka. Atau kemungkinan lain, Atma akan ditarik menuju kelahiran kembali sebagai manusia yang hidupnya jauh lebih baik secara duniawi maupun spiritual.

Demikian Perjalanan Atma yang Diharapkan di Alam Kematian ,Sesungguhnya dalam hidup ini banyak-banyaklah berbuat baik sehingga tidak akan menyesal di hari kemudian.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perjalanan Atma yang Diharapkan di Alam Kematian"

Post a Comment